Langsung ke konten utama

Mana yang Lebih Passionate “John”: Ngajar, Bisnis atau Politik?



Andika “John” Manggala mendefinisikan dirinya sebagai seorang "penggerak" yang selalu ingin menciptakan perubahan positif di lingkungannya. John dikenal sebagai sosok yang dinamis, selalu berusaha memberi manfaat kepada orang lain, baik melalui karya seni maupun inisiatif sosial.

Nama "John" melekat pada Andika sejak masa remaja, ketika ia sering menyapa teman-temannya di SMK dengan panggilan "Jon." Julukan ini terus terbawa hingga sekarang, menjadi identitas unik yang melengkapi kepribadiannya.

Dalam kiprahnya saat ini, John memusatkan perhatian pada tiga bidang: pendidikan, bisnis, dan politik. Saat ditanya mana yang paling passionate, ia dengan tegas menyebut "mengajar." Menurutnya, berbagi ilmu dan kompetensi merupakan sumber energi. John mengajar sebagai guru fotografi dan videografi di sebuah SMK di Magelang serta sebagai dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Magelang.

Meski mengajar adalah passion-nya, John menempatkan fotografi dan videografi sebagai profesi utamanya. Sejak 2017, ia mendirikan WEARE & Co, sebuah production house yang menjadi wadah bagi keahliannya dalam bidang ini.

Di dunia politik, John aktif sebagai Ketua Bidang 8 HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Kota Magelang. Baginya, terjun ke politik merupakan panggilan untuk berkontribusi pada pencapaian Indonesia Emas 2045. John percaya bahwa politik dapat membantu membentuk generasi muda yang beretos kerja tinggi, peduli pada isu-isu sosial, dan memiliki kesadaran pendidikan yang baik.

Selain itu, John juga berperan sebagai seorang sociopreneur. Ia aktif memberikan mentoring digital marketing untuk pelaku UMKM dan menjalankan sekolah alternatif bagi anak dan remaja di luar jam sekolah. John terus menjaga motivasinya dengan menggali ide-ide kreatif yang membuat setiap langkahnya semakin dinamis.

Untuk menyeimbangkan berbagai aktivitasnya, John menekankan pentingnya delegasi. Ia menempatkan keluarga sebagai prioritas utama, terutama setelah kelahiran anak pertamanya, di mana ia mendedikasikan waktu penuh selama tiga bulan pertama untuk keluarganya.

Dalam pesannya kepada generasi muda, John menyoroti pentingnya memandang politik secara lebih terbuka. "Jangan anggap politik itu kotor hanya karena tindakan segelintir individu yang egois dan hanya mengejar kepentingan pribadi. Yang terpenting adalah program-program yang berdampak dan membawa manfaat bagi masyarakat luas."




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOCIAL JUDGMENT THEORY OLEH MUZAFER SHERIF

Apa yang muncul dalam benak Anda ketika mendapatkan tawaran kredit 0% dari sebuah produk kartu kredit? Bisa macam – macam, mulai dari muncul pertanyaan “Do I need this?”, nanti kalau terlambat pembayaran bunganya akan membumbung, kok bisa bunga 0%? Ah jadi curiga sama banknya nih, bagus dan menarik (sekedar pernyataan begitu saja) atau malah “Aku mau!”. Dari beberapa frasa tersebut, mana yang menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda? Dengan begitu, dapat diketahui mengenai Teori Penilaian Sosial (Social Judgment Theory) yang muncul dari perspektif Anda tentang kredit bunga 0% kartu kredit tersebut. Social Judgment Theory (selanjutnya disebut SJT) dipopulerkan oleh Muzafer Sherif, seorang psikolog yang berasosiasi dengan Oklahoma University (meninggal 16 Oktober 1988). Teori ini berarti sebuah penilaian atau pertimbangan atas pesan yang diterima dengan membandingkannya terhadap isu terkini. EGO LATITUDES: ACCEPTANCE, REJECTION & NON COMMITMENT Ungkapan – ungkapan

Garri Juanda, Tentang Karir, Bisnis dan Tentang Anak

Apa yang membuat AW&Co (PR & MarComm Consulting) tertarik mengulas Garri Juanda berawal dari kiprahnya yang pernah menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Tokopedia. Ia telah bergabung dengan Tokopedia sejak tahun 2016 dan telah memegang berbagai posisi, termasuk Vice President of Marketplace dan Co-Head of Marketplace. Garri lahir dan besar di Jakarta. Ia lulus dari SMA Negeri 6 Jakarta pada tahun 2003 dan kemudian melanjutkan kuliah di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang, dengan mengambil jurusan Business Administration. Setelah lulus dari universitas pada tahun 2007, Garri bekerja sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company selama dua tahun. Pada tahun 2009, Garri bergabung dengan Rakuten, perusahaan e-commerce terbesar di Jepang. Di Rakuten, Garri bekerja sebagai product manager dan kemudian sebagai lead corporate planning officer. Selama bekerja di Rakuten, Garri terlibat dalam pengembangan berbagai produk dan layanan baru, termasuk Rakuten Mar

Langkah Forriz Hotel, Sejalan Dengan Perkembangan Bisnis di Yogyakarta

Yogyakarta kini, selain masih kental dengan julukan kota pelajar dan budaya juga sudah berkembang menjadi kota bisnis. Majemuk-nya masyarakat yang tinggal maupun berkunjung di Jogja telah membuka banyak peluang potensi bisnis dan juga wisata, tak terkecuali industri ramah-tamah seperti perhotelan. Forriz hotel adalah salah satu bagian yang turut andil dalam merespon potensi bisnis di kota yang juga dikenal dengan kota sejuta kenangan. Dimiliki oleh PT Forriz Sentral Gemilang, hotel yang terletak di Jln. HOS Cokroaminoto No. 60 Pakuncen, Yogyakarta ini hadir memenuhi permintaan pasar industri ramah-tamah di Yogyakarta mulai bulan Juni 2017 silam. Saat itu Forriz hotel melakukan soft opening pada tanggal 26 Juni 2017 guna merespon permintaan pasar pada momentum lebaran di tahun tersebut. Sebagai hotel bisnis dengan peringkat bintang 3+, Forriz hotel memiliki fasilitas sebanyak 116 kamar dengan klasifikasi superior, deluxe dan suite. Untuk mendukung aktivitas bisnis,  disedi