Langsung ke konten utama

Cara Jualan Sales Asuransi Mengganggu, Bagaimana Baiknya?


Bayangkan ketika kita sedang serius menjalankan pekerjaan di kantor atau sedang seru mengobrol dengan rekan, mendadak terganggu dengan panggilan telepon bertubi-tubi. Sekali tidak diangkat maka telepon tersebut akan terus berbunyi. Hal tersebut menjadi faktor awal kenapa orang membenci cara kerja sales asuransi. Bahkan dalam situs liputan6.com disampaikan tips cara menghindari panggilan telepon dari sales asuransi adalah dengan mengaktifkan fitur “alihkan panggilan”. Selain panggilan telepon bertubi-tubi, terdapat beberapa faktor lain yang tidak disukai oleh target pasar, namun sayangnya banyak pihak asuransi menerapkan hal ini dalam pemasarannya, antara lain:

1.      Cara tele marketing yang terlalu “template”

Banyak konsumen merasa enggan menerima informasi dari tele marketing asuransi dengan pembahasan yang sama dengan tempo bicara tim sales yang berkesan “ngebut” karena dikejar target penyampaian materi sesuai durasi.

2.      Intimidatif dan menakut-nakuti

Pada dasarnya target pasar sudah sangat memahami kebutuhannya akan membeli produk asuransi adalah untuk mendapatkan proteksi atas risiko tak terduga yang dapat menyebabkan kerugian/ memberatkan konsumen dalam hal finansial ke depannya. Jadi, sungguh mengganggu apabila tim sales asuransi membombardir target nasabahnya dengan berbagai ilustrasi menakutkan terkait risiko-risiko yang akan dialami jika tidak membeli sebuah produk asuransi.

3.      Over promise

Ini menjadi hal yang membuat target pasar enggan untuk percaya terhadap kredibilitas sales asuransi karena kerap melebih-lebihkan informasi manfaat dan cenderung menyembunyikan informasi terkait syarat klaim yang cukup rumit. Padahal calon nasbah asuransi perlu mendapatkan edukasi yang lengkap terkait produk asuransi yang dibutuhkannya, tidak hanya manfaat tapi juga prosedur klaim yang mudah mereka mengerti.

Demikian pula termasuk cara menjual produk asuransi mobil. Pihak penyedia jasa asuransi mobil sudah sepatutnya memahami beberapa hal sebagai berikut:

1.      Target nasabah sudah cukup paham produk keuangan

Asuransi adalah jenis produk keuangan yang lebih “advance” dari tabungan maupun deposito. Dengan demikian target pasar produk asuransi mobil, jelaslah para pihak yang sudah terbuka pola pikirnya akan produk keuangan dan kebutuhan menggunakan asuransi. Apalagi para target konsumen ini sudah memiliki kemampuan untuk membeli mobil, sehingga sales asuransi harus menyesuaikan cara persuasi yang tepat dengan karakteristik target pasar yang demikian. Akan lebih cocok untuk menggali pertanyaan dari target konsumen, apa yang menjadi agitasi atau yang mereka khawatirkan dan mungkin terjadi pada mobil kesayangan ketika tidak diproteksi menggunakan produk asuransi mobil. Hal ini lebih mempermudah sales asuransi untuk membujuk pelanggan.

2.      Paparkan dengan gaya bahasa menengah ke-atas

Dalam situs mojok.co disebutkan bahwa agen asuransi dapat dianggap sebagai musuh masyarakat karena kerap salah menyasar target pasar. Kelas menengah-bawah dianggap “boro-boro mikir asuransi, beli kebutuhan sehari-hari saja sulit”. Apalagi asuransi mobil adalah produk asuransi yang lebih spesifik, pihak sales asuransi perlu lebih cermat dalam melakukan pemetaan pasar. Pemilik mobil dengan segmentasi menengah atas cenderung membutuhkan proteksi asuransi mobil allrisk. Untuk memberi penjelasan yang menarik, sales asuransi mobil perlu menggali informasi, apakah mobil yang dimiliki target nasabah tersebut akan digunakan sendiri atau ada anggota keluarga lain yang akan menggunakannya? Sebab kadang tiap orang punya kemampuan menyetir yang berbeda-beda, sehingga besar kecilnya risiko lecet atau tergores pada mobil tidak bisa diprediksi. Apalagi kehilangan menjadi risiko yang sangat memungkinkan terjadi entah siapapun pengguna mobil tersebut.  Dengan menggali pertanyaan terkait kebiasaan calon nasabah dalam menggunakan mobil tersebut akan mampu meraih kepercayaan dari calon nasabah yang merasa tervalidasi sebagai bagian dari kalangan menengah-atas.

Coba kita kenali MPMInsurance yang berani menonjolkan brand-nya sebagai asuransi terbaik untuk mobil. Dari segi pemasaran, brand asuransi ini dapat dibilang “agile” terhadap perkembangan, contohnya adaptif terhadap digital marketing. Brand asuransi terbaik untuk mobil ini memilih beberapa metode digital marketing yang efisien untuk pemasaran produk asuransi terbaik untuk mobil yang dimilikinya, seperti dengan cara:

1.      Optimasi SEO (Search Engine Optimization)

Selain mengandalkan artikel di dalam website sendiri, optimasi SEO juga dapat dilakukan dengan kolaborasi bersama blog lain dengan menggunakan backlink yang dapat diarahkan ke situs brand utama.

2.      Content Management

Perlunya menggunakan berbagai platform media sosial dengan perencanaan konten yang terstruktur sehingga follower maupun netizen dapat merasa relate atau memiliki kesamaan dengan konsep konten yang diangkat brand. Selain itu konten yang bervariasi akan mampu meningkatkan interaksi dan jangkauan promosi brand melalui media sosial. Secara spesifik, media sosial yang baik untuk meningkatkan brand awareness adalah Instagram, facebook, TikTok, Youtube dan juga Linkedin

3.      WhatsApp Marketing

Menggunakan WhatsApp Business yang secara sistem didukung Meta akan mempermudah interaksi calon nasabah secara langsung saat ingin mendapatkan informasi terkait asuransi terbaik untuk mobil. Tautan dari akun WhatsApp bisnis ini dapat menjadi CTA (Call to Action) yang ditempatkan dalam website.

4.      Klaim Secara Online

Klaim risiko secara online akan memudahkan nasabah dalam mendapatkan manfaat proteksi atas asuransi terbaik untuk mobil yang dipilihnya.

MPMInsurance terlihat sangat memahami karakteristik target pasarnya yang ingin kenyamanan dalam menerima informasi terkait asuransi. Apalagi dalam hal produk asuransi mobil all risk, brand asuransi terbaik untuk mobil ini memberikan proteksi total serta kemudahan klaim yang senantiasa menjamin kenyamanan dan rasa tenang bagi para nasabahnya.


Promo asuransi terbaik untuk mobil: https://tinyurl.com/26nwl6d7

#MPMIWritingCompetition2024 #AsuransiMobil

 Sumber

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4005940/sebel-ditelepon-telemarketing-kartu-kredit-atau-asuransi-begini-cara-menolaknya?page=4

https://mojok.co/terminal/susahnya-jadi-agen-asuransi-dianggap-penipu-dan-gila-komisi/ 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOCIAL JUDGMENT THEORY OLEH MUZAFER SHERIF

Apa yang muncul dalam benak Anda ketika mendapatkan tawaran kredit 0% dari sebuah produk kartu kredit? Bisa macam – macam, mulai dari muncul pertanyaan “Do I need this?”, nanti kalau terlambat pembayaran bunganya akan membumbung, kok bisa bunga 0%? Ah jadi curiga sama banknya nih, bagus dan menarik (sekedar pernyataan begitu saja) atau malah “Aku mau!”. Dari beberapa frasa tersebut, mana yang menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda? Dengan begitu, dapat diketahui mengenai Teori Penilaian Sosial (Social Judgment Theory) yang muncul dari perspektif Anda tentang kredit bunga 0% kartu kredit tersebut. Social Judgment Theory (selanjutnya disebut SJT) dipopulerkan oleh Muzafer Sherif, seorang psikolog yang berasosiasi dengan Oklahoma University (meninggal 16 Oktober 1988). Teori ini berarti sebuah penilaian atau pertimbangan atas pesan yang diterima dengan membandingkannya terhadap isu terkini. EGO LATITUDES: ACCEPTANCE, REJECTION & NON COMMITMENT Ungkapan – ungkapan

Garri Juanda, Tentang Karir, Bisnis dan Tentang Anak

Apa yang membuat AW&Co (PR & MarComm Consulting) tertarik mengulas Garri Juanda berawal dari kiprahnya yang pernah menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Tokopedia. Ia telah bergabung dengan Tokopedia sejak tahun 2016 dan telah memegang berbagai posisi, termasuk Vice President of Marketplace dan Co-Head of Marketplace. Garri lahir dan besar di Jakarta. Ia lulus dari SMA Negeri 6 Jakarta pada tahun 2003 dan kemudian melanjutkan kuliah di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang, dengan mengambil jurusan Business Administration. Setelah lulus dari universitas pada tahun 2007, Garri bekerja sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company selama dua tahun. Pada tahun 2009, Garri bergabung dengan Rakuten, perusahaan e-commerce terbesar di Jepang. Di Rakuten, Garri bekerja sebagai product manager dan kemudian sebagai lead corporate planning officer. Selama bekerja di Rakuten, Garri terlibat dalam pengembangan berbagai produk dan layanan baru, termasuk Rakuten Mar

Langkah Forriz Hotel, Sejalan Dengan Perkembangan Bisnis di Yogyakarta

Yogyakarta kini, selain masih kental dengan julukan kota pelajar dan budaya juga sudah berkembang menjadi kota bisnis. Majemuk-nya masyarakat yang tinggal maupun berkunjung di Jogja telah membuka banyak peluang potensi bisnis dan juga wisata, tak terkecuali industri ramah-tamah seperti perhotelan. Forriz hotel adalah salah satu bagian yang turut andil dalam merespon potensi bisnis di kota yang juga dikenal dengan kota sejuta kenangan. Dimiliki oleh PT Forriz Sentral Gemilang, hotel yang terletak di Jln. HOS Cokroaminoto No. 60 Pakuncen, Yogyakarta ini hadir memenuhi permintaan pasar industri ramah-tamah di Yogyakarta mulai bulan Juni 2017 silam. Saat itu Forriz hotel melakukan soft opening pada tanggal 26 Juni 2017 guna merespon permintaan pasar pada momentum lebaran di tahun tersebut. Sebagai hotel bisnis dengan peringkat bintang 3+, Forriz hotel memiliki fasilitas sebanyak 116 kamar dengan klasifikasi superior, deluxe dan suite. Untuk mendukung aktivitas bisnis,  disedi