Langsung ke konten utama

Samantha Luhukay & Semangat Ekstrover dalam Dunia Akademis

 


Samantha Luhukay, atau yang akrab disapa Samantha Shalom, adalah dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. Mendefinisikan dirinya sebagai "genuine myself," Samantha dikenal sebagai sosok yang happy dan cheerful sejak masa remaja oleh teman-teman sejawatnya.

Perjalanan akademisnya dimulai di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, tempat ia menempuh studi S1 dan S2 di bidang Ilmu Komunikasi. Sebelum terjun ke dunia akademis, Samantha memiliki pengalaman yang beragam di berbagai industri, mulai dari pariwisata hingga teknologi. Karirnya dimulai sebagai staf MarComm di Bali Zoo. Setelahnya, ia kembali ke Yogyakarta dan berkarir di bidang perhotelan. Namun, ketika pandemi Covid-19 melanda pada awal tahun 2020, ia memutuskan untuk career switching.

Perubahan karier tersebut membawanya ke dunia startup teknologi edukasi di Yogyakarta, tempat ia bekerja sebagai tim Humas dan MarComm. Tidak lama kemudian, Samantha menemukan panggilannya dalam dunia pendidikan dan memutuskan untuk pindah ke Semarang, di mana ia telah mengajar sebagai dosen selama setahun terakhir.

Perbedaan yang paling dirasakan Samantha antara menjadi praktisi dan pengajar terletak pada suasana kerja yang ia hadapi. Sebagai seorang ekstrover, Samantha merasa lebih "spiritful" ketika menjadi praktisi, terutama karena peluang bertemu dengan banyak orang yang dapat merecharge energinya. Di sisi lain, menjadi pengajar menuntutnya untuk lebih kreatif dalam menghadirkan dinamika di dalam kelas. Tantangan utama yang ia hadapi adalah menciptakan suasana belajar-mengajar yang hidup dan menyenangkan.

"Para mahasiswa senang mendapat studi kasus dari pekerjaanku saat menjadi praktisi," ujarnya. Samantha juga sering mengundang praktisi dari luar kampus untuk memberikan wawasan praktis melalui kuliah umum, yang menurutnya memperkaya pengalaman belajar mahasiswa.

Dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, Samantha menikmati hal-hal sederhana. Ia rutin melakukan jalan kaki selama 30 menit sehari, yang saat ini dikenal dengan istilah silent walk. Selain itu, ia menyempatkan diri untuk melakukan yoga dan menikmati me time di kafe-kafe yang tenang. Baginya, aktivitas-aktivitas tersebut adalah cara untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.

Perjalanan karir Samantha yang bervariasi, dari pariwisata hingga teknologi, serta transisinya ke dunia pendidikan, membuktikan fleksibilitas dan semangatnya dalam menjalani hidup. Sebagai seorang yang ekstrover, ia berhasil menemukan cara untuk tetap terhubung dengan orang lain dan memberikan dampak positif di mana pun ia berada, baik sebagai praktisi maupun pendidik.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOCIAL JUDGMENT THEORY OLEH MUZAFER SHERIF

Apa yang muncul dalam benak Anda ketika mendapatkan tawaran kredit 0% dari sebuah produk kartu kredit? Bisa macam – macam, mulai dari muncul pertanyaan “Do I need this?”, nanti kalau terlambat pembayaran bunganya akan membumbung, kok bisa bunga 0%? Ah jadi curiga sama banknya nih, bagus dan menarik (sekedar pernyataan begitu saja) atau malah “Aku mau!”. Dari beberapa frasa tersebut, mana yang menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda? Dengan begitu, dapat diketahui mengenai Teori Penilaian Sosial (Social Judgment Theory) yang muncul dari perspektif Anda tentang kredit bunga 0% kartu kredit tersebut. Social Judgment Theory (selanjutnya disebut SJT) dipopulerkan oleh Muzafer Sherif, seorang psikolog yang berasosiasi dengan Oklahoma University (meninggal 16 Oktober 1988). Teori ini berarti sebuah penilaian atau pertimbangan atas pesan yang diterima dengan membandingkannya terhadap isu terkini. EGO LATITUDES: ACCEPTANCE, REJECTION & NON COMMITMENT Ungkapan – ungkapan

Langkah Forriz Hotel, Sejalan Dengan Perkembangan Bisnis di Yogyakarta

Yogyakarta kini, selain masih kental dengan julukan kota pelajar dan budaya juga sudah berkembang menjadi kota bisnis. Majemuk-nya masyarakat yang tinggal maupun berkunjung di Jogja telah membuka banyak peluang potensi bisnis dan juga wisata, tak terkecuali industri ramah-tamah seperti perhotelan. Forriz hotel adalah salah satu bagian yang turut andil dalam merespon potensi bisnis di kota yang juga dikenal dengan kota sejuta kenangan. Dimiliki oleh PT Forriz Sentral Gemilang, hotel yang terletak di Jln. HOS Cokroaminoto No. 60 Pakuncen, Yogyakarta ini hadir memenuhi permintaan pasar industri ramah-tamah di Yogyakarta mulai bulan Juni 2017 silam. Saat itu Forriz hotel melakukan soft opening pada tanggal 26 Juni 2017 guna merespon permintaan pasar pada momentum lebaran di tahun tersebut. Sebagai hotel bisnis dengan peringkat bintang 3+, Forriz hotel memiliki fasilitas sebanyak 116 kamar dengan klasifikasi superior, deluxe dan suite. Untuk mendukung aktivitas bisnis,  disedi

Part of Wregas Bhanuteja "Solitude" - Budi Pekerti

  Wregas Bhanuteja is back with his latest work, the film "Budi Pekerti" or internationally entitled as “Andragogy”. It has been shown in Indonesian cinemas on November 2, 2023. Wregas Bhanuteja acts as director, writer and producer here. In the film "Budi Pekerti", Wregas Bhanuteja raises the complex theme of education and family. This film tells the story of Mrs. Prani (Sha Ine Febriyanti), a counselling teacher who is running for deputy principal at a junior high school. She has a husband who suffers from bipolar disorder due to the pressure of a failed business during the Covid-19 pandemic. Wregas Bhanuteja succeeded in exploring the conflicting issues of social media ethics and mental health. This film also succeeds in presenting complex and relatable characters. Apart from that, Wregas Bhanuteja also succeeded in presenting stunning visuals in this film. This film is set in the city of Yogyakarta, and Wregas Bhanuteja succeeded in capturing the beauty of