“Kopibasi ini sebagai ajang ngumpul dan berkarya bersama, belum
terlalu profit oriented. Jadi minim konflik dan kompak-kompak aja” Inilah
jawaban tanpa basa basi Galih Fajar, vokalis Kopi Basi ketika ditanya bagaimana
cara menjaga kekompakan dalam band ini. Galih bertemu dengan AW&Co Public
Relations & MarComm consulting dalam suatu jam istirahat makan siang. Galih
juga memaparkan bahwa tanpa memiliki makna khusus, Kopibasi adalah nama yang muncul
dari hasil celetukan empat personil awalnya yang berdiri pada tahun 2013,
se-sederhana itu.
Awalnya, mereka ber-empat yang
merupakan sekelompok teman dari sebuah kampus negeri di Yogyakarta, mengikuti
kegiatan komunitas Kopinyastro. Dalam forum inilah Kopibasi menyajikan karya
berupa mengalih wahana-kan puisi menjadi lagu. Setelah dua personil-nya keluar,
kini Kopibasi yang kerap manggung di berbagai ajang seni literasi, rupa maupun
musik, telah memiliki enam personil sejak tahun 2015.
Momen tampil di panggung yang
paling berkesan adalah ketika Kopibasi muncul di ajang Amabakdu, sebuah proyek
musikalisasi sastra yang disokong oleh rekan-rekan Studio Pertunjukan Sastra
(SPS) Jogja pada tahun 2018. Dalam agenda tersebut, Kopibasi menyajikan
puisi-puisi karya sastrawan seperti Joko Pinurbo dan juga Dorothea Rosa
Herliany menjadi dalam bentuk lagu.
Pada akhir 2019, Kopi Basi
merilis album perdana yang bertajuk “Anak” dan dapat dinikmati alunan suaranya
di kanal audio digital seperti Spotify. Materi unggulan dalam album ini menyuguhkan
lagu dengan kisah harmoni hubungan bapak-anak dengan konflik perbedaan generasi
serta penempatan peran ibu melalui pemikiran maternalnya. Karya musik yang
bernafaskan puisi dan sastra dari Kopibasi ternyata berhasil diterima dengan
baik. Hal ini dibuktikan dengan antusiasme penonton saat mereka ber-enam
manggung secara rutin di beberapa kesempatan seperti Hari Kretek Nasional,
Sleman Creative Week dan tentu saja forum Ngopinyastro yang senantiasa tetap
eksis.
Enam personil Kopibasi yang
terdiri dari Galih Fajar – Vokal, Matorian NK – Perkusi, Istiqlal – Basis,
Pradesta – Gitaris dan Yudi – Violin, saat ini berada di bawah naungan
manajemen Boneless Record. Di balik semangat menyatukan kegemaran dalam seni
musik dan sastra, semua personil Kopibasi juga memiliki kesibukan di berbagai
bidang karir, seperti bekerja sebagai tim profesional di media, dosen, manajer
ritel dan juga wirausaha. Merekapun segera (tapi tidak terburu-buru) akan
mengeluarkan mini album di penghujung 2022 ini.
Komentar