Anggap saja, ini sebuah pepatah
yang mudah dimengerti “ucapan adalah doa”. Namun yang sulit dimengerti adalah
doa mana yang akan terkabul? Begitu pula ketika Fenny, seorang perempuan yang
memutuskan untuk mengundurkan diri dari rutinitas kerja kantoran dari sebuah
perusahaan energi multinasional. Saat itu, figur dengan nama lengkap Fenny
Yulianti ini ingin aktualisasi diri setelah mundur dari dunia wanita karir. Sebagai
sosok Ibu Rumah Tangga, Fenny sempat berseloroh pada sang suami “Gimana kalau aku
bikin usaha WO aja?!”
Fenny yang latar belakang
profesinya sebagai Human Resource, pada
dasarnya belum memiliki pengalaman secara spesifik menangani Wedding Organizing. Celetukannya menjadi
nyata ketika salah satu relasi lama Fenny pernah menghubunginya untuk
menanyakan referensi lokasi area untuk pesta pernikahan. Naluri bisnisnya
seketika mencuat dan seakan tidak ingin kehilangan momen, Fenny-pun menawarkan
jasa WO yang baru akan dikembangkannya pada relasinya yang akan menikah tersebut.
Nama Baksya muncul atas saran
sang suami, selain kata Sanskrit ini bermakna banyak akal dan ide, Baksya juga
merupakan nama putri tercinta mereka. Jadilah pilot project Baksya Wedding Organizer di wilayah Yogyakarta pada
tahun 2017. Gayung bersambut manakala ada tamu yang datang di proyek pertama
Baksya dan menginginkan pesta pernikahannya ditangani Baksya, di Bali. Sejak
saat itu, ruang lingkup klien yang ditangani Baksya mencakup wilayah Bali – DI
Yogyakarta.
Meski WO adalah bidang yang baru
bagi Fenny, tim yang dipilihnya merasa senang dikomando olehnya. Padahal tim
yang bersama dengannya baik sejak awal dan hingga saat ini telah memiliki jam
terbang yang jauh lebih tinggi dari Fenny di ranah WO. Kolaborasi yang
terbentuk dengan tim dapat terjalin demikian nyaman sebab Fenny menganggap
mereka bagian dari support system
yang berperan aktif terhadap kemajuan Baksya WO, terutama ketika pandemi
melanda dan memberikan guncangan signifikan pada bisnis ini.
Bersama dengan tim, Fenny menjaga
energi dan bara semangat. Lalu dibuatlah agenda-agenda produktif seperti
memproduksi film pendek tentang dunia WO serta membuat program intimate wedding sebagai alternatif yang
dibutuhkan klien di masa pandemi. Dunia WO yang memberinya ruang untuk bertemu
berbagai orang dengan dinamika karakter yang beragam, makin membuat Fenny
merasa menikmati bidang bisnis tersebut.
Keberadaan tim memang esensial
dalam membentuk sebuah dukungan dalam usaha WO yang dikembangkan Fenny.
Terlepas dari itu, peran dan dukungan sang suami menjadi energi terbesar bagi
Fenny dalam meniti setiap langkahnya untuk kemajuan usaha ini dan tentu saja
juga sosok putri kecil tercintanya: Baksya.
Komentar