Langsung ke konten utama

Kelola Bisnis dan Dunia Lajang Gaya Rizal Kasim

Debut Cera Production di dunia bisnis merchandise telah berkibar sejak Rizal Kasim mendirikannya di Yogyakarta pada tahun 2011. Bisnisnya semakin berkembang ketika menjadi salah satu pemenang dalam kontes Wirausaha Muda Mandiri. Sejak itu Cera Production makin fokus untuk melayani kebutuhan merchandise premium dengan segmentasi Business to Business seperti korporat swasta maupun instansi pemerintahan dan BUMN. Namun, adakah yang berubah dari bisnis Rizal sejak pandemi? 

Tidak bisa dipungkiri, pandemi yang mulai merebak di kuartal kedua tahun 2020 juga menghantam Cera Production. Apalagi bisnis merchandise tentu banyak berhubungan dengan aktivitas event dan promo yang sulit diterapkan saat virus Covid-19 dikabarkan merebak. Rizal kemudian melakukan observasi sederhana yang berhubungan dengan budgeting korporat untuk merchandise. Jadi sebenarnya di awal pandemi budget merchandising itu tetap ada namun dialokasikan untuk kebutuhan lain, yakni pengadaan sarana protocol kesehatan seperti masker dan face shield.

Seakan tak ingin melewatkan peluang tersebut, Rizal munculkan brand “Protecta” sebagai lini usaha turunan Cera Production. Di awal pandemi, Protecta mendapat respon baik dari segmentasi pasar hingga membuat Cera mengalami growth revenue sebanyak lebih dari 20% pada 2020. Sayangnya kondisi pandemi yang susah diprediksi, membuat Rizal tak sempat menyiapkan strategi mitigasi risiko untuk tahun 2021.

Banyak bermunculan produk sejenis Protecta yang membuat pemasaran dalam ranah produk protokol kesehatan menjadi kurang potensial bagi Cera Production. Langkah yang diambil Rizal selaku CEO selanjutnya adalah melakukan Trial & Error untuk menguji coba strategi yang memiliki profitabilitas paling tinggi.

Hasilnya sejak 2021, Cera Production menguatkan kolaborasi untuk bisnis jalur distribusi dengan berbagai brand terkemuka seperti Thermos, Jaket Respiro dan yang terkini adalah sepatu Brodo. Selain itu, Rizal mulai mengintegrasikan strategi 3PG:

1.  People Growth – dengan melakukan pendampingan terhadap motivasi SDM dan mengeksplorasi kemampuan para SDM selaku eksekutor

2.   Partnership Growth – membangun jejaring kolaborasi usaha seperti membuka jalur distribusi brand terkemuka (Thermos, Respiro & Brodo) serta menjadi sponsor acara-acara yang berkontribusi terhadap citra positif perusahaan.

3.   Profit Growth - program penghematan dan efisiensi, investasi SDM ditempatkan pada divisi-divisi yang diprediksi akan meningkatkan revenue.

Seserius ini Rizal menggarap bisnisnya yang sudah mampu bertahan melampaui usia satu dekade. Sebagai pria lajang yang masih muda, tentunya kesuksesan yang dicapainya tidak lepas dari caranya mengelola kehidupan pribadinya. Mulai dari membentuk support system dari sekelompok orang yang dianggap Rizal memiliki positive vibes meski tidak harus berprofesi sebagai wirausahawan.

Rizal yang gemar membaca buku juga menjadikan kebiasaan ini sebagai gaya hidup utamanya yang paling produktif. Bahkan strategi yang akan dibuatnya untuk Cera Production bergantung dari buku apa yang terakhir dibaca olehnya. Dalam hal kehidupan pribadi yang lain, pria lajang ini juga memiliki waktu berkualitas bersama pacar yang tentunya sangat mendukung peran Rizal dalam berbisnis dan memiliki frekuensi yang seirama.


Komentar

Anonim mengatakan…
kereeennnnn semangatnya 🤩
udah punya pacar tapi :')

Postingan populer dari blog ini

Garri Juanda, Tentang Karir, Bisnis dan Tentang Anak

Apa yang membuat AW&Co (PR & MarComm Consulting) tertarik mengulas Garri Juanda berawal dari kiprahnya yang pernah menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Tokopedia. Ia telah bergabung dengan Tokopedia sejak tahun 2016 dan telah memegang berbagai posisi, termasuk Vice President of Marketplace dan Co-Head of Marketplace. Garri lahir dan besar di Jakarta. Ia lulus dari SMA Negeri 6 Jakarta pada tahun 2003 dan kemudian melanjutkan kuliah di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang, dengan mengambil jurusan Business Administration. Setelah lulus dari universitas pada tahun 2007, Garri bekerja sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company selama dua tahun. Pada tahun 2009, Garri bergabung dengan Rakuten, perusahaan e-commerce terbesar di Jepang. Di Rakuten, Garri bekerja sebagai product manager dan kemudian sebagai lead corporate planning officer. Selama bekerja di Rakuten, Garri terlibat dalam pengembangan berbagai produk dan layanan baru, termasuk Rakuten Mar...

SOCIAL JUDGMENT THEORY OLEH MUZAFER SHERIF

Apa yang muncul dalam benak Anda ketika mendapatkan tawaran kredit 0% dari sebuah produk kartu kredit? Bisa macam – macam, mulai dari muncul pertanyaan “Do I need this?”, nanti kalau terlambat pembayaran bunganya akan membumbung, kok bisa bunga 0%? Ah jadi curiga sama banknya nih, bagus dan menarik (sekedar pernyataan begitu saja) atau malah “Aku mau!”. Dari beberapa frasa tersebut, mana yang menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda? Dengan begitu, dapat diketahui mengenai Teori Penilaian Sosial (Social Judgment Theory) yang muncul dari perspektif Anda tentang kredit bunga 0% kartu kredit tersebut. Social Judgment Theory (selanjutnya disebut SJT) dipopulerkan oleh Muzafer Sherif, seorang psikolog yang berasosiasi dengan Oklahoma University (meninggal 16 Oktober 1988). Teori ini berarti sebuah penilaian atau pertimbangan atas pesan yang diterima dengan membandingkannya terhadap isu terkini. EGO LATITUDES: ACCEPTANCE, REJECTION & NON COMMITMENT Ungkapan – ungkapan...

Kalau (Pak) Andin Rahmana Ngobrol Digital Marketing

Andin Rahmana, seorang profesional di bidang digital marketing adalah relasi AW&Co Communication & Business consulting sejak beliau masih di Yogyakarta pada medio tahun 2012. Sebagai seorang ayah dengan dua anak, Andin terbiasa “juggling” dalam aktivitas sebagai kepala keluarga dan karir yang dijalani. Saat ini, Andin menjabat sebagai Head of Academic & Community di Purwadhika Digital Technology School. Padahal, Saat Kuliah Ingin Jadi Penyiar Perjalanan karir Andin dimulai dari minatnya pada dunia penyiaran. Saat masih menempuh studi S1 di bidang komunikasi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Andin mencoba peruntungannya menjadi penyiar di radio Swaragama FM, sebuah radio terkenal di Yogyakarta. Meskipun suaranya belum memenuhi kriteria sebagai penyiar, pihak manajemen Swaragama melihat potensi Andin di bidang lain, yaitu digital marketing. Andin pun memulai karir pertamanya di bidang digital marketing pada tahun 2010 dengan mengelola website serta akun Twitter dan Face...