Visi
perusahaan dibentuk untuk menciptakan cita-cita, apa yang ingin diraih oleh
perusahaan. Para pendiri perusahaan membentuk visi tentu bukan hanya sebatas
angan-angan. Sebab cita-cita adalah tujuan yang hendak dicapai dengan proses
melalui misi perusahaan.
Dalam hal mengerti visi perusahaan,
terkadang banyak tim yang kurang memahami pentingnya bekerja dengan mengacu
pada visi sebagai tujuan perusahaan. Seorang praktisi PR dapat membantu
mensinkronkan visi perusahaan dengan misi yang harus dijalankan segenap kerabat
kerja. Dengan demikian, seorang praktisi PR perlu melakukan empat langkah
penting ini dalam menentukan pesan yang akan disinergikan dengan misi kerabat
kerja (Gregory, 2004):
1. Analisislah
rencana bisnis. Setiap pimpinan perusahaan sering menyampaikan cita-cita yang
begitu tinggi. Mereka juga sering mengungkapkan rencana-rencana pengembangan
yang ingin dicapai perusahaannya. Sebagai seorang praktisi PR, saat menerima
informasi tersebut dari pemilik atau pimpinan perusahaan, hendaknya piawai
dalam membuat analisis bisnis. Dengarkan dengan seksama segala hal yang ingin
dicapai oleh pimpinan, klasifikasikan dalam skala prioritas mana yang jadi
cita-cita korporasi dan mana yang jadi cita-cita pribadi pimpinan. Lalu
usulkanlah visi yang sesuai dengan kepentingan korporasi. Sampaikan penjelasan
dengan rasional dan logis serta santun supaya pimpinan dapat menerima pemahaman
tersebut.
2. Terjemahkan
konsep yang sulit ke dalam bahasa yang mudah dimengerti. Setiap pimpinan perusahaan memiliki gaya
penyampaian tersendiri dan mungkin cenderung unik. Sebisa mungkin kita tampung
semua gambaran cita-cita yang diinginkan untuk dicapai oleh perusahaan.
Kemudian buat rangkuman yang lebih sistematis dengan bahasa yang runtut dan
mudah dipahami.
3. Identifikasi
berbagai audiens internal. Tim yang sudah dipilih oleh perusahaan adalah
pasukan yang akan diarahkan untuk mencapai visi perusahaan. Dengan demikian, misi
yang harus mereka jalankan, sesuai dengan kompetensi masing-masing dan dapat
berjalan optimal. Seorang praktisi PR diharapkan mampu mengidentifikasi
karakteristik maupun kompetensi dari audiens internal dalam hal ini SDM (Sumber
Daya Manusia) khususnya supaya mereka dapat sinergi dalam upaya meraih visi
perusahaan.
4. “Ujilah”
pesan-pesan yang diambil dari rencana bisnis pada berbagai audiens untuk
meyakinkan bahwa pesan tersebut dimengerti. Setelah mengidentifikasi
karakteristik maupun kompetensi audiens internal dalam sebuah korporasi,
layaknya si praktisi PR menguji pelaksanaan pesan-pesan dari rencana bisnis
yang sudah dibuat. Pancing para tim tersebut untuk mengeksplorasi ide mereka
dalam menjalankan misi korporasi untuk meraih visi.
Sumber Pustaka
Gregory, Anne. 2004. Public
Relations Dalam Praktik. Erlangga: Jakarta
Komentar