Anda suka traveling ke luar
negeri? Menyenangkan memang menjadi pengunjung Negara lain yang berkontribusi
terhadap peningkatan pendapatan Negara tersebut. Sebagai konsumen alias
wisatawan, tentu kita ingin menikmati dan memiliki pengalaman yang menyenangkan
ketika traveling. Lalu bagaimana jika bekerja di luar negeri, seberapa banyak
dari kita yang berminat? Salah satu milenial Indonesia yang profilnya kali ini
akan dibahas adalah Anjas Asmara, pemuda asal Lampung yang bekerja sebagai
dosen Bahasa Inggris di Thailand.
Mengawali karir di Yogyakarta
sebagai presenter radio dan televisi lokal, Anjas yang saat itu masih berstatus
mahasiswa Sastra Inggris di salah satu universitas swasta di Yogyakarta tampak enjoy untuk mendalami dunia broadcasting dan juga
Bahasa Inggris. Karirnya di bidang penyiaran lanjut ke tingkat nasional dengan menjadi
tim jurnalis di TV One dan Trans 7 milik Trans Corp selama lebih dari 2 tahun Sebagai
milenial yang menyukai pola komunikasi dengan Bahasa Inggris, dalam
perjalanannya Anjas melanjutkan studi master pendidikan Bahasa Inggris di
Suranaree University of Technology (SUT) Thailand. Anjas menyelesaikan program
master ini dalam waktu 1 tahun 9 bulan yang tercatat sebagai wisudawan Master
tercepat di SUT. Sebelum lulus dari
pendidikan masternya itupun, Anjas telah menjadi dosen pengajar Bahasa
Indonesia di SUT di tahun kedua perkuliahannya selama setahun.
Karena passion Anjas adalah
mengajar Bahasa Inggris maka dia memutuskan untuk pindah mengajar ke kampus
lain di Thailand. Kini Anjas berkarir sebagai dosen Bahasa Inggris di Mae Fah
Luang University – Thailand. Upayanya dalam mencapai cita-citanya tersebut
tidaklah mudah karena dia harus bersaing dengan puluhan calon dosen native
speakers. Hal menarik yang disampaikannya ketika wawancara kerja adalah dengan
memilihnya sebagai dosen Bahasa Inggris maka ikatan emosi untuk mengajak
mahasiswa Thailand belajar Bahasa Inggris lebih kuat karena Anjas adalah non
native speaker yang mencapai
level pendidikan sampai master tersebut adalah dengan proses panjang dan proses
inilah yang dapat dijadikan modalnya dalam memberikan motivasi kepada
mahasiswa-nya kelak, berbeda dengan native speaker yang memang telah fasih berbahasa
Inggris sejak dini.
Membawa Indonesia di Negara asing
sesungguhnya juga merupakan bagian dari tanggung jawab Anjas selaku Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) apalagi ruang lingkup pekerjaannya di bidang edukasi.
Ketika ditanya soal bagaimana caranya membentuk personal branding di kalangan
Sumber Daya Manusia Thailand dan Asing lainnya, Anjas menyampaikan bahwa dia
mencoba untuk bergaul seluas mungkin sesuai dengan minatnya yakni di dunia
jurnalistik dan pariwisata. Anjas yang sempat menjadi Duta Pariwisata
Yogyakarta dan Duta Bahasa Lampung juga membuka pergaulan dengan Duta
Pariwisata dari Thailand yakni dengan alumnus Miss Universe Thailand 2013,
Chalita Yaemwannang.
Nalurinya di dunia penyiaran dan
public speaking-pun masih tetap disalurkan dengan kerap menjadi host atau MC
berBahasa Inggris di tempat dia bekerja serta membuat vlog tentang travelling dan
aktivitasnya sebagai dosen di Thailand melalui Youtube channel. Anjas
menyampaikan bahwa Vlog yang dia buat mirip dengan CV karena semua berisi aktivitas
profesionalnya. Vlog Anjas yang belum genap setahun-pun kini sudah ditonton oleh
lebih dari 25.000 views. Tidak hanya itu, Anjas juga kerap mengirimkan video “jalan-jalannya" ke berbagai negara ke stasiun TV Nasional Indonesia, NET TV dalam program
Citizen Journalism.
Meski awalnya Anjas belum
mengetahui kalau apa yang dilakukannya adalah bentuk personal branding,
setidaknya pola komunikasi yang dia sajikan selama menjadi TKI di Thailand
memiliki kesesuaian dengan teori yang
dikemukakan oleh Peter Montoya yakni Personal Branding adalah sebuah seni dalam
menarik dan memelihara lebih banyak klien dengan cara membentuk persepsi publik
secara aktif (Montoya, 2002). Apabila diringkas langkah Anjas dalam melakukan
personal branding sesuai teori Montoya, dilakukannya dengan 2 cara sebagai
berikut:
- Cross Culture Understanding - Anjas dengan bakatnya di bidang public speaking mempermudahnya membuka pergaulan dengan sharing antar budaya terhadap rekan-rekannya yang berasal tidak hanya dari Thailand tetapi juga dari Negara lain. Beberapa yang menjadi rekan Anjaspun adalah milenial yang berperan sebagai influencer bagi generasinya, seperti Miss Universe Thailand. Otomatis dalam aktivitas ini, Anjas dapat mengedukasi mereka tentang Indonesia. Dengan demikian rekan-rekannya yang berasal dari Negara lain tersebut dapat memiliki persepsi positif tentang Anjas dan Indonesia, di mana Anjas menjadi warga negaranya.
- Publishing - Membuat vlog dan mengirimkan beberapa video liputan pribadinya ke TV Nasional Indonesia seperti NET TV adalah upaya Anjas dalam membentuk persistensi dirinya sebagai seorang dosen bahasa Inggris yang juga memiliki bakat di bidang jurnalistik serta pengetahuan wisata. Tidak hanya sekedar narsis khas milenial, setiap vlog dan video yang ditampilkan Anjas selalu memiliki unsur edukasi sesuai dengan ketertarikannya, bidang Bahasa Inggris dan pariwisata.
Sumber Video:
Sumber Pustaka:
Montoya, Peter. The Personal
Branding Phenomenon. Vaughan Printing: 2002
Komentar