Langsung ke konten utama

Ada Apa Dengan Co-Branding?


Berapa purnama yang harus dilewati Cinta dan Rangga setelah 14 tahun berpisah? Tampaknya penantian cinta antara dua insan yang pada tahun 2002 lalu masih diceritakan sebagai remaja usia SMA juga dinantikan banyak "mantan" remaja yang dulu menyukai kisah mereka. Sehingga di bulan April 2016 ini, tak ayal Ada Apa Dengan Cinta 2 menjadi salah satu film yang diprediksi akan memunculkan antrian panjang di bioskop.

Metamorfosa tokoh-tokoh dalam AADC2 dengan cerita sebelumnya kemudian menjadi angin segar bagi para pemilik brand untuk melakukan promosi. Tentu saja hal ini menjadi nilai positif untuk tingkat komersial film AADC2 itu sendiri. Karakter Cinta, Rangga dan teman-temannya berusaha dikorelasikan dengan karakteristik beberapa brand yang terlibat sebagai sponsor film ini. 

Banyak sekali brand yang sudah terlibat, tampaknya mereka berlomba-lomba untuk engage dengan reunian genk Cinta ini. Dari sekian sponsor yang berkolaborasi dalam komunikasi pemasaran Ada Apa Dengan Cinta 2, berikut penulis ulas beberapa yang memunculkan co-branding dengan unik:

Line dengan fitur Find Alumni
Teaser yang muncul di tahun 2014 inilah yang menjadi awal gregetan audiens akan kisah cinta antara Rangga dan Cinta. Fitur yang diiklankan aplikasi chat & social media Line ini dirasa cocok dengan cerita Ada Apa Dengan Cinta. Karena ini dianggap menjadi hal yang sangat dekat dengan kehidupan sosial yakni mencari teman lama di waktu SMA dulu, apalagi jika sosok tersebut adalah cinta pertama.

Lenovo dengan seri #Goodweird




Notebook Yoga seri 900 adalah produk baru yang menjadi unggulan Lenovo. Promosi brand ini mengusung tagline #Goodweird. Dalam kolaborasi-nya dengan AADC2, Rangga mendapatkan "garis bawah" untuk pengkarakteran #Goodweird dari Lenovo. Iya sosok yang aneh tapi punya pengaruh baik. Sama seperti fitur dan tampilan Lenovo Yoga 900 yang unik, aneh karena cenderung berbeda dengan notebook flip 360 derajat lainnya tapi aplikatif dan bermanfaat bagi usernya. Co branding karakter ini juga dibuat digital activation-nya di aadc2.lenovo.com. 

L'Oreal ala Genk Cinta

Metamorfosa dari teman-teman Cinta seperti Mili, Karmen dan Maura tentu saja tidak hanya sebatas pembawaan diri yang lebih dewasa tetapi juga tampilan make up. Demikian adanya karena mereka bukan anak SMA lagi. Lagipula Dian Sastrowardoyo sebagai Cinta juga pernah bertugas sebagai endorser L'Oreal. dan akhirnya mereka reunian kembali! Sama halnya yang dilakukan Lenovo. kolaborasi karakter L'oreal dengan Genk Cinta ini juga ditayangkan melalui laman web yang bisa diakses di lorealaadc2.com.

Selain brand-brand tersebut, brand lain yang melakukan promosi baik berupa co-branding mapun sponsorship antara lain: Aqua, Mitsubishi juga es krim Magnum. 

Bagi penggemar AADC tahun 2002 tentu bisa mengamati soal teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi di antara genk cinta. Benar mereka masih menggunakan telepon rumah. In 2016, monumental things could happen: dari komunikasi pemasaran film ini saja tenryata sudah sangat digitalize dibandingkan film terdahulunya. Anda penasaran? saya juga!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Garri Juanda, Tentang Karir, Bisnis dan Tentang Anak

Apa yang membuat AW&Co (PR & MarComm Consulting) tertarik mengulas Garri Juanda berawal dari kiprahnya yang pernah menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Tokopedia. Ia telah bergabung dengan Tokopedia sejak tahun 2016 dan telah memegang berbagai posisi, termasuk Vice President of Marketplace dan Co-Head of Marketplace. Garri lahir dan besar di Jakarta. Ia lulus dari SMA Negeri 6 Jakarta pada tahun 2003 dan kemudian melanjutkan kuliah di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang, dengan mengambil jurusan Business Administration. Setelah lulus dari universitas pada tahun 2007, Garri bekerja sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company selama dua tahun. Pada tahun 2009, Garri bergabung dengan Rakuten, perusahaan e-commerce terbesar di Jepang. Di Rakuten, Garri bekerja sebagai product manager dan kemudian sebagai lead corporate planning officer. Selama bekerja di Rakuten, Garri terlibat dalam pengembangan berbagai produk dan layanan baru, termasuk Rakuten Mar...

SOCIAL JUDGMENT THEORY OLEH MUZAFER SHERIF

Apa yang muncul dalam benak Anda ketika mendapatkan tawaran kredit 0% dari sebuah produk kartu kredit? Bisa macam – macam, mulai dari muncul pertanyaan “Do I need this?”, nanti kalau terlambat pembayaran bunganya akan membumbung, kok bisa bunga 0%? Ah jadi curiga sama banknya nih, bagus dan menarik (sekedar pernyataan begitu saja) atau malah “Aku mau!”. Dari beberapa frasa tersebut, mana yang menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda? Dengan begitu, dapat diketahui mengenai Teori Penilaian Sosial (Social Judgment Theory) yang muncul dari perspektif Anda tentang kredit bunga 0% kartu kredit tersebut. Social Judgment Theory (selanjutnya disebut SJT) dipopulerkan oleh Muzafer Sherif, seorang psikolog yang berasosiasi dengan Oklahoma University (meninggal 16 Oktober 1988). Teori ini berarti sebuah penilaian atau pertimbangan atas pesan yang diterima dengan membandingkannya terhadap isu terkini. EGO LATITUDES: ACCEPTANCE, REJECTION & NON COMMITMENT Ungkapan – ungkapan...

Kalau (Pak) Andin Rahmana Ngobrol Digital Marketing

Andin Rahmana, seorang profesional di bidang digital marketing adalah relasi AW&Co Communication & Business consulting sejak beliau masih di Yogyakarta pada medio tahun 2012. Sebagai seorang ayah dengan dua anak, Andin terbiasa “juggling” dalam aktivitas sebagai kepala keluarga dan karir yang dijalani. Saat ini, Andin menjabat sebagai Head of Academic & Community di Purwadhika Digital Technology School. Padahal, Saat Kuliah Ingin Jadi Penyiar Perjalanan karir Andin dimulai dari minatnya pada dunia penyiaran. Saat masih menempuh studi S1 di bidang komunikasi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Andin mencoba peruntungannya menjadi penyiar di radio Swaragama FM, sebuah radio terkenal di Yogyakarta. Meskipun suaranya belum memenuhi kriteria sebagai penyiar, pihak manajemen Swaragama melihat potensi Andin di bidang lain, yaitu digital marketing. Andin pun memulai karir pertamanya di bidang digital marketing pada tahun 2010 dengan mengelola website serta akun Twitter dan Face...