Sepakbola, sebuah olahraga yang cukup populer di dunia. Olahraga yang
dikenal sejak abad pertengahan ini mempertandingkan 11 lawan 11 pemain. Memang sebagian besar
perhelatan olahraga ini lebih banyak melibatkan kaum adam, yang lekat dengan
unsur maskulinitas. Namun demikian, tidak membuat kaum hawa tidak mengenal atau
terlibat di olahraga bola sepak ini. Berawal dari sekedar menggemari, kaum
hawa ini kemudian juga turut membentuk
tim untuk bertanding dan mengadu skill dengan pemain lawan. Bak gayung
bersambut, badan otoritas sepakbola dunia, FIFA, mulai melirik sepakbola wanita
untuk dimasukkan dalam agenda resmi mereka terhitung sejak 1991. Amerika
Serikat, Brazil, Nigeria, Jepang, adalah negara – negara yang mengirimkan wakilnya di perhelatan piala
dunia wanita dan menjela menjadi tim yang kuat dibanding kontestan lainnya.
Pada perhelatan dunia wanita edisi perdana Amerika Serikat menjadi juaranya,
melahirkan nama Carin Jennings sebagai pemain terbaiknya.
Kini sejak sepakbola wanita mendapat pengakuan dari dunia atas
eksistensinya, sepakbola wanita menjadi ajang untuk tidak sekedar mengadu
skill akan tetapi jadi lahan basah bagi merk-merk dunia untuk menancapkan taringnya di industri
kelas dunia ini. Setidaknya hal itu yang dilakukan oleh Nike, brand kenamaan
asal Amerika Serikat ini menjadi “juara” dalam turnamen piala dunia wanita
2015 yang dihelat di Kanada beberapa
waktu yang lalu. Berlaga seperti di tanah sendiri, Alex Morgan dkk berhasil
menjadi jawara dengan mengalahkan juara bertahan Jepang sekaligus mencatatatkan
rekor sebagai juara dunia sepakbola wanita terbanyak dengan merengkuh 3 kali
juara. Tidak hanya itu, sponsor apparel tim sepakbola AS, Nike juga meluncurkan
sepatu sepakbola edisi khusus untuk wanita. Sepatu yang didominasi dengan warna
biru dan hijau ini di klaim menjadi kombinasi warna yang cukup padu ketika
dipakai oleh para punggawa timnas AS. Tidak cuma soal urusan desain, Nike juga
secara khusus mendesain sepatu edisi khusus tersebut disesuaikan dengan
konstruksi kaki para wanita. Menurut pihak Nike, konstruksi kaki pria dan
wanita yang berbeda membuat Nike berinovasi pada produk sepatu bola.
Inovasi brand swoosh itu nyatanya membawa dampak positif tidak hanya di lapangan
namun juga di luar lapangan. Kesuksesan
tersebut di dapat manakala Alex Morgan yang merupakan ikon dari timnas AS
sekaligus brand ambassador Nike USA berhasil membuat decak kagum kala bermain
di lapangan dan attitudenya di luar lapangan. Alex Morgan, bagi penulis adalah
karakter atlet
yang kuat secara personality dan skill
layak disebut bintang lapangan hijau di dunia sepakbola wanita. Wanita
kelahiran California 26 tahun lalu Ini berhasil meruntuhkan hati para lelaki
pemujanya dengan skill-nya mengolah si kulit bundar juga karena parasnya yang
cantik. Bila dikomparasi dengan lawan jenisnya di dunia sepakbola pria,
barangkali Alex Morgan ini dapat “disejajarkan” dengan Christiano Ronaldo, mega
bintang yang juga bagian dari Nike.
Dipilihnya Alex Morgan oleh Nike bukan tanpa sebab tentu, di tim AS
sendiri masih punya Hope Solo, kiper sekaligus kapten kesebelasan timnas AS
yang lebih senior dibandingkan dengan Alex Morgan. Namun, keputusan tersebut
nyatanya tidak salah, Meski Alex Morgan sendiri tidak tercatat namanya dalam
daftar pencetak gol di laga final melawann Jepang, namun aksinya telah membuat
mata para lelaki dan wanita tentunya jadi semakin terbuka. Keharmonisan
kehidupannya di luar lapangan bersama sang suami juga menjadi alasan kenapa
Alex Morgan layak dijadikan ikon oleh Nike. Kini, meski perhelatan piala dunia
wanita sudah usai, rasanya masih pantas kita menyebut Alex Morgan sebagai
primadona lapangan hijau. Di sisi lain seperti yang dikutip penulis dari
Fortune.com yang dirilis pada 6 Juli 2015 lalu juga menyebutkan bahwa
“pemenang” dari piala dunia wanita 2015 adalah Nike. Hal tersebut dikuatkan
dengan tidak hanya kesuksesan AS dan nike di lapangan tapi juga kesuksesan Nike
memenuhi timeline di dunia maya. Lengkap sudah kesuksesan sebuah brand dalam mengangkat
image di sebuah ajang kelas dunia. Kesuksesan yang direngkuh Alex Morgan pun
dijadikan role model bagi para wanita di dunia untuk terus berprestasi di
berbagai bidang dan olahraga adalah salah satunya.
(Ditulis oleh: Eduardo Herlangga).
Komentar