Langsung ke konten utama

Inovasi Batik Kreasi KATUNA

Jogja sudah cukup terkenal sebagai kota "ladang batik". Di sisi lain, kreativitas juga merupakan hal yang kental di kota ini. Katuna, sebuah produk batik dari Jogjakarta yang memiliki inovasi berbeda dalam kreasi desainnya telah hadir menambah warna dalam industri kreatif di Jogja. 
     Yuvita seorang alumnus Institut Seni Indonesia telah mengembangkan brand Katuna sejak 2013. Bersama sang suami, Yuvita menyadari bahwa persaingan industri kreatif terutama untuk produk batik sangatlah tinggi di Jogja ini. Untuk itu, sepasang suami istri ini berpikir bahwa produk Katuna yang mereka kembangkan haruslah memiliki diferensiasi sehingga memiliki positioning yang kuat serta target pasar yang tepat. 
     Akhirnya, Katuna dikembangkan dengan ciri utama sebagai batik dengan teknik Shibori, sebuah teknik membatik khas Jepang yang kurang lebih proses pembuatannya adalah dengan cara celup-ikat. Teknik ini juga lebih dikenal dengan sebutan Tie-Dye.

Sumber: fanpage "Katuna Studio"

     Meski mengunggulkan batik Shibori, Katuna juga memiliki varian batik tulis maupun batik cap dengan motif tumbuhan atau buah-buahan. 
     Saat ini, Yuvita beserta suami menjalankan proses produksi di studio mereka yang terletak dekat ex-kampus mereka dulu (ISI) yakni di daerah Sewon-Bantul. Dalam memasarkan produknya, saat ini Katuna mendapatkan respon yang cukup tinggi dari netizen pengguna media sosial Instagram, kebanyakan konsumen adalah orang Jakarta yang memang menginginkan value dari setiap produk yang mereka konsumsi serta praktis dalam belanja online.


     Selain melakukan penjualan online, Katuna juga memasarkan produknya secara offline dengan mengikuti acara promo atau bazaar termasuk acara Pop-Up Space yang diadakan di GreenHost hotel Jogja pada 11-12 Juli 2015 ini.

Komentar

Unknown mengatakan…
Halooo, Kak! Mau ikut jelajah Kalimantan GRATIS & dapetin MacBook Pro?

Ikuti lomba blog "Terios 7 Wonders, Borneo Wild Adventure" di http://bit.ly/terios7wonders2015

Jangan sampai ketinggalan, ya!

Postingan populer dari blog ini

Garri Juanda, Tentang Karir, Bisnis dan Tentang Anak

Apa yang membuat AW&Co (PR & MarComm Consulting) tertarik mengulas Garri Juanda berawal dari kiprahnya yang pernah menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Tokopedia. Ia telah bergabung dengan Tokopedia sejak tahun 2016 dan telah memegang berbagai posisi, termasuk Vice President of Marketplace dan Co-Head of Marketplace. Garri lahir dan besar di Jakarta. Ia lulus dari SMA Negeri 6 Jakarta pada tahun 2003 dan kemudian melanjutkan kuliah di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang, dengan mengambil jurusan Business Administration. Setelah lulus dari universitas pada tahun 2007, Garri bekerja sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company selama dua tahun. Pada tahun 2009, Garri bergabung dengan Rakuten, perusahaan e-commerce terbesar di Jepang. Di Rakuten, Garri bekerja sebagai product manager dan kemudian sebagai lead corporate planning officer. Selama bekerja di Rakuten, Garri terlibat dalam pengembangan berbagai produk dan layanan baru, termasuk Rakuten Mar...

SOCIAL JUDGMENT THEORY OLEH MUZAFER SHERIF

Apa yang muncul dalam benak Anda ketika mendapatkan tawaran kredit 0% dari sebuah produk kartu kredit? Bisa macam – macam, mulai dari muncul pertanyaan “Do I need this?”, nanti kalau terlambat pembayaran bunganya akan membumbung, kok bisa bunga 0%? Ah jadi curiga sama banknya nih, bagus dan menarik (sekedar pernyataan begitu saja) atau malah “Aku mau!”. Dari beberapa frasa tersebut, mana yang menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda? Dengan begitu, dapat diketahui mengenai Teori Penilaian Sosial (Social Judgment Theory) yang muncul dari perspektif Anda tentang kredit bunga 0% kartu kredit tersebut. Social Judgment Theory (selanjutnya disebut SJT) dipopulerkan oleh Muzafer Sherif, seorang psikolog yang berasosiasi dengan Oklahoma University (meninggal 16 Oktober 1988). Teori ini berarti sebuah penilaian atau pertimbangan atas pesan yang diterima dengan membandingkannya terhadap isu terkini. EGO LATITUDES: ACCEPTANCE, REJECTION & NON COMMITMENT Ungkapan – ungkapan...

Kalau (Pak) Andin Rahmana Ngobrol Digital Marketing

Andin Rahmana, seorang profesional di bidang digital marketing adalah relasi AW&Co Communication & Business consulting sejak beliau masih di Yogyakarta pada medio tahun 2012. Sebagai seorang ayah dengan dua anak, Andin terbiasa “juggling” dalam aktivitas sebagai kepala keluarga dan karir yang dijalani. Saat ini, Andin menjabat sebagai Head of Academic & Community di Purwadhika Digital Technology School. Padahal, Saat Kuliah Ingin Jadi Penyiar Perjalanan karir Andin dimulai dari minatnya pada dunia penyiaran. Saat masih menempuh studi S1 di bidang komunikasi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Andin mencoba peruntungannya menjadi penyiar di radio Swaragama FM, sebuah radio terkenal di Yogyakarta. Meskipun suaranya belum memenuhi kriteria sebagai penyiar, pihak manajemen Swaragama melihat potensi Andin di bidang lain, yaitu digital marketing. Andin pun memulai karir pertamanya di bidang digital marketing pada tahun 2010 dengan mengelola website serta akun Twitter dan Face...