Exposure yang terlihat di social media milik Endah
Iswantie memang tampak menggiurkan yakni sering jalan-jalan murah ke luar
negeri. Semua orang pasti ingin bisa mendapatkan kesempatan seperti Endah tapi
tidak banyak yang bersedia atau memiliki passion untuk “berdarah-darah” mencari
peluang tiket promo atau tur ke luar negeri tersebut, apalagi hingga
mengembangkannya menjadi sebuah bisnis. Klasik seperti pepatah bilang, semuanya
berawal dari mimpi, itu pula yang dialami Endah bersama bisnis di bidang
jalan-jalan ini. Tentu saja mimpi tidak akan mudah terwujud apabila tidak ada
ketekunan dan hal inilah yang fokus dijalankan Endah.
Berawal
dari rasa “ingin seperti” sahabatnya yang bisa ke Singapura gratis di tahun
2008, Endahpun merasa yakin suatu saat pasti bisa seperti dia. Endah juga tahu
kalau apa yang diraih sahabatnya itu bukanlah hal yang instan karena si sahabat
sudah berhasil mengembangkan bisnis jaringan (MLM) yang ditekuninya.
Tahun
2009, Endah mulai “menggila” dengan hunting tiket promo Air Asia. Saat itu
Endah masih bekerja sebagai tim desainer grafis di sebuah media surat kabar
Nasional kantor redaksi Yogyakarta. Berhubung tidak mempunyai kartu kredit,
Endah sempat iseng mencoba hold tiket promo Jogja-Singapura PP seharga Rp
400.000 dengan no seri kartu debitnya dan ternyata bisa. Namun untuk
pembayaran, Endah akhirnya mendapatkan pinjaman kartu kredit kerabatnya.
The First Travel
Mates
Jalan-jalan ke luar negeri bisa jadi kurang seru tanpa hadirnya teman. Walau sempat terkendala tidak ada teman di Jogja yang mau diajak jalan-jalan murah ke Singapura tersebut, Endah tidak kekurangan akal. Dia buat thread di Kaskus untuk mencari Travel Mates. Di thread Kaskus itulah Endah menemukan 2 Travel Mates pertamanya, cowok-cowok dari Jakarta. Mereka melakukan meeting point di Orchard Road dan di situlah petualangan mereka dimulai. Tidak hanya di Singapura saja. Endah bersama 2 travel mates-nya juga jalan-jalan ke Malaysia. Untuk menghemat akomodasi. Mereka melakukan perjalanan malam sehingga menjadikan bus sebagai tempat menginap. Setelah itu Endah rutin berburu tiket promo, bahkan pernah dia mendapatkan penerbangan Jogja-Bali hanya senilai Rp 30.000.
Jasa Titip Beli
Endah
lalu berpikir, kalau dia bisa membuat dirinya jalan-jalan ke luar negeri dengan
biaya murah, kenapa dia tidak membuat orang lain bisa mendapatkan hal itu?
Endah menyadari banyak orang yang ingin liburan murah ke luar negeri tapi tidak
terlalu giat dalam “berjuang” mencari tiket promo seperti yang Endah lakukan.
Maka tahun 2010 Endah mulai menawarkan jasa “titip beli” tiket promo ke luar
negeri dengan fee sukarela dari teman-teman dan kerabatnya. Makin lama makin
banyak yang berminat “titip beli” ke Endah.
Naluri
bisnis Endah kemudian jalan seiring dengan peluang “titip beli” tersebut.
Berdasarkan banyaknya tenaga, pikiran ekstra serta konsentrasi yang harus
dijaga untuk berburu tiket promo, Endah kemudian meyakinkan dirinya bahwa hal
ini harus dikembangkan secara bisnis dan bukan hanya sekedar urusan pertemanan.
Rata-rata, tiket promo dirilis oleh armada penerbangan mulai jam sebelas malam,
maka benar-benar harus ada harga yang “dibayar” untuk perburuan itu. Masih di
tahun 2010, Endah lalu menerapkan standard fee untuk tiket promo yang dia jual.
Fee tersebut nominalnya variatif tergantung jenis promo yang didapat oleh
kliennya. Dalam perkembangannya, pernah hanya dalam kurun waktu kurang dari dua
minggu, Endah mendapatkan keuntungan sekitar tiga juta rupiah dari dua puluhan
transaksi tiket promo.
Social Media
Sebagai Pilihan Untuk Promo
Bisnis
yang dijalankan Endah ini memang cocok menggunakan sarana social media untuk
promo, Endah awalnya menggunakan Facebook reguler (bukan fanpage). Pemilihan
friend list-pun mulai dijalankan dengan me-add orang-orang yang sering komentar
di Facebook milik maskapai-maskapai penerbangan. Tidak sulit untuk dilakukan
dan Facebook bisnis ticketing Endah mulai banyak mendapatkan teman serta
peminat.
Walking Walking
Travel Organizer
Karena
banyak yang ingin ikut merasakan pengalaman jalan-jalan ke luar negeri seperti
yang dirasakan Endah, mulailah bermunculan orang-orang yang ingin liburannya
di-arrange oleh Endah. Endah-pun tidak sembarangan mengambil peluang, dia harus
meyakinkan dulu bahwa dia memang fasih untuk menjadi travel organizer. Tidak
lama kemudian, Endah melakukan trial sebagai travel organizer dengan cara
mencari vendor jasa perjalanan wisata di tahun 2012. Upaya Endah membuahkan
hasil karena uji coba pertamanya ke Bangkok-Pattaya terbilang sukses, semua
vendor yang dipilih Endah ternyata layak dipercaya. Kebetulan di tahun 2012
ini, Endah yang semula bekerja di divisi desain grafis, mulai memberanikan diri
pindah ke divisi marketing iklan di media surat kabar Nasional tersebut. Dengan
demikian, Endah semakin antusias untuk eksis sebagai seorang marketer. Kini
bersama temannya, Walking Walking Travel Organizer siap untuk berkompetisi
sebagai bagian dari start up di posisi Travel Directory & Organizer,
pembaca bisa klik link berikut >> www.walking2.me
Selama
Walking-Walking Travel Organizer ini berdiri, Endah sudah beberapa kali membawa
kliennya keliling Asia, tidak hanya Singapura saja, tetapi juga sampai ke Thailand, Hongkong dan Korea. Keuntungan yang didapat Endah adalah bisa jalan-jalan
gratis bersama kliennya.
Risiko dan How to
Handle
Selama
ini belum ada risiko yang signifikan dari bisnis yang dijalankan Endah ini.
Namun bukan berarti tanpa kendala, Endah juga pernah tertipu oleh pelanggannya
yang semula pembayaran lancar namun kemudian macet dan “menghilang”. Belajar
dari hal tersebut, Endah tetap menerapkan sistem booking fee sebelum rilis
tiket baik terhadap pelanggan lama maupun pelanggan baru.
Mengedukasi
Pelanggan
Sudah
sering Endah mendapatkan pelanggan yang sangat ingin ke luar negeri tapi
khawatir dengan beberapa hal seperti kendala bahasa serta kurs mata uang. Endah
menyebutnya kalau masih takut hanya karena bahasa dan kurs rupiah yang rendah
dibanding mata uang negara tersebut itu tandanya orang tersebut masih belum bisa
move on. “Bagaimanapun juga untuk mendapatkan liburan murah juga perlu
perjuangan, kita sendirilah yang bisa membuatnya menjadi begitu menyenangkan”
kata Endah.
Keliling Asia tidak membuat Endah cukup
puas. Berburu tiket murah terus dijalankan secara rutin. Tahun 2014 ini di
bulan Juli, Endah beruntung mendapatkan tiket PP ke Paris hanya sebesar tujuh
juta rupiah. Nah, siapa yang ingin menjadi travel mates Endah untuk “Walking
Walking” di Paris Summer Holiday?
Pic Source: FB Endah Iswantie
Komentar