Langsung ke konten utama

Persondise: Si Bisnis Narsis

Berawal dari ketidaksengajaan ketika Rifefan yang saat ini masih sebagai mahasiswa komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta diminta bantuan oleh pacarnya untuk mendesainkan tugas membuat company profile perusahaan. Cowok yang mempunyai nama lengkap Muhamad Rifefan ini lalu membuatkan desain company profile berupa blocknote.
     Di tengah-tengah proses membuatkan desain tugas pacarnya tersebut, Rifefan yang sebelumnya memiliki bisnis pembuatan kaos indie mendadak berpikir untuk menggencarkan penjualan blocknote dengan konsep desain limited edition juga. Karena ketika menjual kaos kepentok dengan harga jual yang tinggi sehingga kurang diminati, akhirnya Rifefan mulai membuat merchandise dengan desain limited edition sesuai dengan jiwa narsisme anak muda saat ini. Kemudian terciptalah PERSONDISE yang berarti personal merchandise.

     Persondise kemudian dibuat dengan bahan utama blocknote dengan konsep desain cover berupa avatar diri si pemilik blocknote tersebut. Persondise sendiri secara resmi mulai dijual pada November 2013 silam dengan harga yang sangat terjangkau yaitu hanya Rp 45.000.

    Untuk mempromosikannya, awalnya Rifefan menggunakan jasa endorse kelima orang temannya yang punya power to buzz. Dengan demikian, word of mouth terhadap produk Persondise-pun mulai bergulir dan kini penjualannya bahkan sudah sampai ke Bali.
     Bila pembaca ingin mengetahui lebih lanjut mengenai brand kreatif ciptaan mahasiswa komunikasi dari Jogja ini, silakan kunjungi persondise.wordpress.com atau follow twitter @thepersondise.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Garri Juanda, Tentang Karir, Bisnis dan Tentang Anak

Apa yang membuat AW&Co (PR & MarComm Consulting) tertarik mengulas Garri Juanda berawal dari kiprahnya yang pernah menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Tokopedia. Ia telah bergabung dengan Tokopedia sejak tahun 2016 dan telah memegang berbagai posisi, termasuk Vice President of Marketplace dan Co-Head of Marketplace. Garri lahir dan besar di Jakarta. Ia lulus dari SMA Negeri 6 Jakarta pada tahun 2003 dan kemudian melanjutkan kuliah di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang, dengan mengambil jurusan Business Administration. Setelah lulus dari universitas pada tahun 2007, Garri bekerja sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company selama dua tahun. Pada tahun 2009, Garri bergabung dengan Rakuten, perusahaan e-commerce terbesar di Jepang. Di Rakuten, Garri bekerja sebagai product manager dan kemudian sebagai lead corporate planning officer. Selama bekerja di Rakuten, Garri terlibat dalam pengembangan berbagai produk dan layanan baru, termasuk Rakuten Mar...

SOCIAL JUDGMENT THEORY OLEH MUZAFER SHERIF

Apa yang muncul dalam benak Anda ketika mendapatkan tawaran kredit 0% dari sebuah produk kartu kredit? Bisa macam – macam, mulai dari muncul pertanyaan “Do I need this?”, nanti kalau terlambat pembayaran bunganya akan membumbung, kok bisa bunga 0%? Ah jadi curiga sama banknya nih, bagus dan menarik (sekedar pernyataan begitu saja) atau malah “Aku mau!”. Dari beberapa frasa tersebut, mana yang menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda? Dengan begitu, dapat diketahui mengenai Teori Penilaian Sosial (Social Judgment Theory) yang muncul dari perspektif Anda tentang kredit bunga 0% kartu kredit tersebut. Social Judgment Theory (selanjutnya disebut SJT) dipopulerkan oleh Muzafer Sherif, seorang psikolog yang berasosiasi dengan Oklahoma University (meninggal 16 Oktober 1988). Teori ini berarti sebuah penilaian atau pertimbangan atas pesan yang diterima dengan membandingkannya terhadap isu terkini. EGO LATITUDES: ACCEPTANCE, REJECTION & NON COMMITMENT Ungkapan – ungkapan...

Kalau (Pak) Andin Rahmana Ngobrol Digital Marketing

Andin Rahmana, seorang profesional di bidang digital marketing adalah relasi AW&Co Communication & Business consulting sejak beliau masih di Yogyakarta pada medio tahun 2012. Sebagai seorang ayah dengan dua anak, Andin terbiasa “juggling” dalam aktivitas sebagai kepala keluarga dan karir yang dijalani. Saat ini, Andin menjabat sebagai Head of Academic & Community di Purwadhika Digital Technology School. Padahal, Saat Kuliah Ingin Jadi Penyiar Perjalanan karir Andin dimulai dari minatnya pada dunia penyiaran. Saat masih menempuh studi S1 di bidang komunikasi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Andin mencoba peruntungannya menjadi penyiar di radio Swaragama FM, sebuah radio terkenal di Yogyakarta. Meskipun suaranya belum memenuhi kriteria sebagai penyiar, pihak manajemen Swaragama melihat potensi Andin di bidang lain, yaitu digital marketing. Andin pun memulai karir pertamanya di bidang digital marketing pada tahun 2010 dengan mengelola website serta akun Twitter dan Face...