Popularitas saat ini sepertinya sudah menjadi sebuah komoditi yang mampu merealisasikan keinginan seseorang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan tak terkecuali untuk meraih jabatan dan melakukan korupsi. Semuanya dikonsep secara manis menjadi tontonan yang patut dan layak diperbincangkan dan dikupas secara dramatis oleh media. Berita menjadi tidak ada ubahnya dengan infotainment hanya beda saja cara penyampaiannya namun konsep yang disajikan tetap sama yaitu: DRAMA. Penulis mengamati, siapa sih yang berminat untuk membicarakan mengenai sekolah-sekolah yang tertinggal, termasuk SMA 17 Jogja yang bangunannya dirusak secara paksa oleh pihak-pihak yang sedang rebutan warisan tanah sekolah itu? Nyaris tidak ada. Tetapi membicarakan koruptor dan para gundiknya, akan menjadi rumpian seru di saat ibu-ibu sedang berkumpul bersama tukang sayur atau saat bapak-bapak main kartu di pos ronda. Media Indonesia sepertinya sangat tahu mengenai hal ini, sehingga berita seperti itu yang s...
Communication & Business Consulting