Bisa
saja muncul pertanyaan dalam benak orang yang membaca judul di atas: Apa
bedanya antara PR, Marketing dan Marketing PR? Bukannya sama saja? Sebenarnya
adalah suatu kekeliruan ketika saat ini banyak pihak menyamakan Public Relation dengan marketing
(Cutlip, Center & Broom).
Bila
menilik pengertian para ahli, kita akan melihat bahwa konsep PR dengan
marketing itu berbeda. Seperti contoh pengertian yang diungkapkan oleh Howard Bonhan, seorang penulis bisnis dan keuangan
yang pernah bekerja untuk perusahaan riset indenpenden Houston, Texas: Public
Relation adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang baik, yang
dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seeorang atau organisasi
tertentu. Definisi publik dalam Public Relation sendiri memiliki makna internal
dan eksternal. Contoh publik internal adalah karyawan, peran PR dalam
komunikasi terhadap Publik Internal menjadi penting untuk menjaga keseimbangan
antara kebijakan perusahaan dengan keinginan pegawai. Sedangkan peran PR dalam
komunikasi terhadap publik eksternal diharapkan mampu menjaga citra baik
perusahaan di mata publik eksternal seperti supplier, konsumen dan juga
masyarakat luas. Peran PR dalam komunikasi publik eksternal tersebutlah yang sering
dianggap “sama” dengan peran marketing.
Philip Kotler menerangkan arti marketing sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak
lain. Karena nilai produk ini perlu disampaikan kepada khalayak khususnya
konsumen secara konsisten, diperlukanlah peran Public Relation yang dengan
keahliannya merangkai dan membentuk citra digunakan untuk menanamkan citra
produk kepada masyarakat. Peran PR dalam hal tersebut pada dasarnya adalah
bagian dari komunikasi terhadap publik eksternal. Jadi bukan serta merta PR
sama dengan marketing. Meskipun begitu, konsep kerja kedua bagian ini (PR &
Marketing) mampu menjadi harmonisasi yang menguntungkan berbagai pihak; profit
bagi perusahaan dan value bagi konsumen sehingga konsumen tidak akan pernah
merasa dirugikan.
Dalam perkembangannya, Philip Kotler
sendiri pada akhirnya mengemukakan sebuah konsep baru yang disebut Marketing PR
dengan pengertian sebagai berikut: pertukaran, yang merupakan inti dari konsep
marketing, adalah proses mendapatkan produk yang diinginkan dari seseorang
dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalannya. “Imbalan sesuatu” inilah yang
menurut penulis sebagai value atau nilai lebih dari produk yang dapat
dieksplorasi cara mengkomunikasikannya kepada konsumen melalui strategi Public
Relation.
Simpulan yang bisa didapat adalah meskipun PR itu tidak
sama dengan marketing namun PR memiliki peran dalam konsep marketing sehingga
tercetuslah juga konsep baru yang bernama Marketing PR.
Komentar