Sleepover (pesta menginap) atau Pajamas Party (pesta sebelum tidur), bisa jadi bukanlah sekedar pesta. Baik Sleepover maupun Pajamas Party adalah dua jenis pesta yang bisa dibilang mirip; identik dengan curhat – curhatan, main kartu dan yang tak kalah serunya tentu saja Truth or Dare – spin d bottle.
Pajamas party tidak harus melulu pakai piyama. Dalam aktivitas ini yang penting keakrabannya. kegiatan seperti ini bisa juga disebut private party karena biasanya yang terlibat adalah sekumpulan saudara atau sahabat. Meski pesta identik dengan hura – hura, kedua pesta ini pada dasarnya bisa memperdalam brotherhood dan humanity. Intinya bisa dijadikan salah satu cara untuk menyeimbangkan pola hidup. Ya contohnya esensi dari dua pesta ini bisa melatih kecerdasan emosi kita, how could it be so??
Dulu ketika penulis, juga saudara-saudara sepupu masih berusia anak-anak, orang tua kami sering membawa kami menginap ke rumah sepupu saat malam Minggu tiba dan begitu pula bergantian dengan mereka yang menginap di rumah kami. banyak acara seru yang kami buat seperti membangun kemah – kemahan di bawah pohon mangga depan rumah. Waktu itu rasanya seperti sudah membuat sebuah petualangan saja. Di dalam kemah yang kami buat dari sarung dan selimut itu, sudah disiapkan berbagai macam jajanan dari warung dekat rumah, sebut saja Anak Mas, Krip-Krip, Wafer Superman dan banyak lagi jajanan khas anak 90an. Kami juga main tebak – tebakan, ular tangga, monopoli dan sejenisnya.
Ketika waktu mulai menunjukkan lewat jam sembilan malam, orang tua kami mulai cerewet untuk mengingatkan kami segera cuci muka, sikat gigi dan kemudian tidur, Namun pesta tetap saja berlanjut; gebuk bantal, dan tidak akan berhenti kalau ibu/ tante/ bude membuka pintu kamar sambil mengomel. Meski demikian, acara menginap tetap saja ada hampir tiap minggu dan berhenti dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia dan meningkatnya kedewasaan kami.
Generasi 90an memang sudah mulai bergaul dengan gadget yang terkenal di masa-nya seperti game watch atau Tamagotchi. Namun aktivitas bersosialisasi secara tradisional masih mendominasi saat itu. Jadi, memori tahun 90an apa yang paling Anda ingat?
Pajamas party tidak harus melulu pakai piyama. Dalam aktivitas ini yang penting keakrabannya. kegiatan seperti ini bisa juga disebut private party karena biasanya yang terlibat adalah sekumpulan saudara atau sahabat. Meski pesta identik dengan hura – hura, kedua pesta ini pada dasarnya bisa memperdalam brotherhood dan humanity. Intinya bisa dijadikan salah satu cara untuk menyeimbangkan pola hidup. Ya contohnya esensi dari dua pesta ini bisa melatih kecerdasan emosi kita, how could it be so??
Dulu ketika penulis, juga saudara-saudara sepupu masih berusia anak-anak, orang tua kami sering membawa kami menginap ke rumah sepupu saat malam Minggu tiba dan begitu pula bergantian dengan mereka yang menginap di rumah kami. banyak acara seru yang kami buat seperti membangun kemah – kemahan di bawah pohon mangga depan rumah. Waktu itu rasanya seperti sudah membuat sebuah petualangan saja. Di dalam kemah yang kami buat dari sarung dan selimut itu, sudah disiapkan berbagai macam jajanan dari warung dekat rumah, sebut saja Anak Mas, Krip-Krip, Wafer Superman dan banyak lagi jajanan khas anak 90an. Kami juga main tebak – tebakan, ular tangga, monopoli dan sejenisnya.
Ketika waktu mulai menunjukkan lewat jam sembilan malam, orang tua kami mulai cerewet untuk mengingatkan kami segera cuci muka, sikat gigi dan kemudian tidur, Namun pesta tetap saja berlanjut; gebuk bantal, dan tidak akan berhenti kalau ibu/ tante/ bude membuka pintu kamar sambil mengomel. Meski demikian, acara menginap tetap saja ada hampir tiap minggu dan berhenti dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia dan meningkatnya kedewasaan kami.
Generasi 90an memang sudah mulai bergaul dengan gadget yang terkenal di masa-nya seperti game watch atau Tamagotchi. Namun aktivitas bersosialisasi secara tradisional masih mendominasi saat itu. Jadi, memori tahun 90an apa yang paling Anda ingat?
Komentar